Selasa, 25 Juni 2013

Pengantar Ilmu Shorof/ Tashrif

Belajar Shorof/ TashrifA.     Pengertian At-Tashrif ( التصريف )
At-Tashrif ( التصريف ) secara bahasa berarti Perubahan/ merubah secara mutlak, artinya segala perubahan dinamakan ( التصريف ).
Sedangkan menurut istilah yaitu perubahan dari suatu bentuk kalimat/lafadz kepada bentuk kalimat yang lain untuk mencari suatu makna yang dikehendaki.
Sebagai contoh : كَتَبَ يَكْتُبُ كَاتِبٌ

B.      Pembagian Kalimat
Dalam bahasa Arab sama artinya dengan kata dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Arab kalimat dibagi menjadi tiga, yaitu Fi’il (فعل)/ kata kerja, Isim (اسم)/ kata benda, dan kalimat huruf (حرف).
Pembagian kalimat :
Wazan
Mauzun
Nama
Arti
فَعَلَ
نَصَرَ
Fi’il Madhi
Sudah melakukan ( kata kerja lampau )
يَفْعُلُ
يَنْصُرُ
Fi’il Mudhori’
Sedang/akan Melakukan
فَعْلًا
نَصْرًا
Mashdar Ghoiru Mim
Suatu pekerjaan
مَفْعَلًا
مَنْصَرًا
Mashdar Mim
Suatu pekerjaan
فَهُوَ
فَهُوَ
Isim Dhomir
Kata ganti
فَاعِلٌ
نَاصِرٌ
Isim Fa’il
Pelaku ( Subjek )
وَذَاكَ
وَذَاكَ
Isim Isyaroh
Kata tunjuk
مَفْعُوْلٌ
مَنْصُوْرٌ
Isim Maf’ul
Yang dikenai pekerjaan/yang dikerjakan ( Objek )
اُفْعُلْ
اُنْصُرْ
Fi’il Amr
Kata perintah
لَا تَفْعُلْ
لَا تَنْصُرْ
Fi’il Nahi
Kata larangan
مَفْعَلٌ
مَنْصَرٌ
Isim Zaman/ isim Makan
Waktu/ tempat
مِفْعَلٌ
مِنْصَرٌ
Isim Alat
Alat yang digunakan



Ciri-ciri masing kalimat :                  
a.        Fi’il (فعل)
Kalimat fi’il dapat diketahui ( mempunyai ciri ) sebagai beikut :
1.       Dapat kemasukan قَد, ia dapat masuk pada fi’il Madhi (bermakna sungguh)dan Mudhori’ ( bermakna terkadang ).
Contoh : قَدْ قَامَتْ الصَّلَاةُ ( Sholat itu telah di dirikan )
2.       Dapat kemasukan س/سوف ( bermakna akan )
Contoh : سَأَذْهَبُ اِلَي اْلمَعْهَدِ ( saya akan pergi ke pondok )
3.       Ta’ ta’nis yang sukun  تْ ( bermakna dia perempuan ), khusus masuk pada fi’il Madhi.
Contoh : نَجَحَتْ فَاطِمَةُ فِي امْتِحَانِهَا  ( Fatimah lulus dalam ujiannya ).
4.       Ta’ fa’il (  ( تَ,تِ,تsebagai kata ganti ( khusus pada fi’il Madhi.
Contoh : قَرَأْتُ اْلقُرْانَ  ( saya telah membaca Al-Qur’an )
5.       Nun Taukid ( sebagai penguat )
Contoh :يَا مُحَمَّدُ, اِحْفَظَنْ هَذَا الدَّرْسِ  ( wahai Muhammad, sungguh hafalkanlah pelajaran ini ).
6.       Ya’ dhomir mukhotobah  ى bila disertai perintah ( khusus pada fi’il amr ).
Contoh : يَا زَيْنَبُ, اِجْلِسِى بِالسَّكِيْنَةِ  ( wahai Zainab, duduklah dengan tenang ).
b.       Kalimat Isim (اسم)
Dapat di ketahui dengan cirri-ciri sebagai berikut :
1.       Tanwin
Contoh :ضَرَبَ زَيْدٌ عَمْرًا  ( Zaid telah memukul Umar ).

2.       I’rob jar
Contoh : كَتَبْتُ بِالْقَلَمِ ( saya menulis dengan pena ).
3.       Kemasukan huruf Jar, (من, الي, عن, علي, في, ربّ, ب, ك, ل) .
Contoh : رَجَعْتُ مِنَ اْلمَدْرَسَةِ  ( saya pulang dari sekolah ).
4.       Kemasukan alif lam (ال)
Contoh : اَكَلَ مُحَمَّدٌ اْلحُبْزَ  ( Muhammad telah makan roti itu ).
c.       Kalimat huruf
Yaitu suatu kata yang tidak dapat menerima salah satu dari alamat-alamat kalimat isim maupun kalimat fi’il.

C.     Macam-macam binak Fi’il Tsulatsi
Secara garis besak binak di bagi menjadi  dua, yaitu :
1.       Binak Shohih
Yaitu fi’il dimana dalam kalimat tersebut toidak ada huruf illat, hamzah ataupun tadh’if/ syaddah.
Contoh : نَصَرَ, ضَرَبَ, كَتَبَ
2.       Binak Mu’tal
Yaitu kalimat yang didalamnya tidak terdapat huruf ‘illatnya. Baik berada pada Fa’, ‘Ain ataupun Lam fi’ilnya.
Contoh : اَكَلَ, بَيَعَ, رَمَى

Secara terperincinya, binak-binak tersebut dibagi menjadi:
1.       Shohih
Yaitu fi’il dimana dalam kalimat tersebut toidak ada huruf illat, hamzah ataupun tadh’if/ syaddah.
Contoh : نَصَرَ, ضَرَبَ, كَتَبَ
2.       Mudho’af
Kalimat yang ‘ain fi’il dan lam fi’ilnya serupa ( satu jenis ).
Contoh : مَدَّ اصله مَدَدَ
3.       Mitsal
Kalimat yang Fa’ Fi’ilnya berupa huruf ‘illat wawu atau ya’.
·         Ketika berupa wawu dinamakan Mitsal Wawi.
Contoh : وَعَدَ
·         Ketika berupa ya’ dinamakan Mitsal Ya’i.
Contoh : يَسَرَ
4.       Ajwaf
Kalimat yang ‘Ain fi’ilnya berupa huruf ‘illat Wawu atau Ya’.
·         Ketika berupa wawu dinamakan Ajwaf Wawi.
Contoh : صَوَنَ
·         Ketika berupa Ya’ dinamakan Ajwaf Ya’i.
Contoh : سَيَرَ
5.       Naqish
Kalimat yang Lam fi’ilnya berupa huruf ‘illat wawu atau ya.
·         Ketika berupa wawu dinamakan Naqish Wawi.
Contoh : غَزَوَ
·         Ketika berupa ya’ dinamakan Naqish Ya’i.
Contoh : سَرَيَ
6.       Lafif
·         Lafif mafruq, ketika huruf ‘illat tersebut berada pada Fa’ dan Lam fi’il.
Contoh : وَقَيَ
·         Lafif Maqrun, ketika huruf ‘illatnya berada pada ‘Ain dan Lam fi’ilnya.
Contoh : شَوَيَ
7.       Mahmuz
·         Ketika huruf ‘illatnya berada pada Fa’ fi’il dinamakan Mahmuz Fa’i.
Contoh : أَمَلَ
·         Ketika huruf ‘illatnya berada pada ‘Ain fi’il dinamakan Mahmuz ‘Ain.
Contoh : سَأَلَ
·         Ketika huruf ‘illatnya berada pada Lam fi’il dinamakan Mahmuz Lam.
Contoh : نَشَأَ
Ringkasan Binak Fi’il Tsulatsi
No
Binak
Huruf  ‘illat
Contoh
1.
Shohih
-
نَصَرَ
2.
Mitsal
Wawi
وَعَدَ
Ya’i
يَسَرَ
3.
Mudho’af
Dobel/ tasydid
مَدَّ
4.
Lafif
Mafruq
وَقَى
Maqrun
شَوَى
5.
Naqish
Wawi
غَزَا
Ya’i
سَرَى
6.
Mahmuz
Fa’
أَدَمَ
‘Ain
سَأَلَ
Lam
قَرَأَ
7.
Ajwaf
Wawi
صَانَ
Ya’i
سَارَ

J   Tambihun !!!
Binaknya fi’il Ruba’i Mujarrod dan Ruba’i Mulhaq hanyalah berupa binak Shohih dan binak Mudho’af.
Fi’il
Binak
ف / ع /ل
Huruf
Contoh

Ruba’i
Shohih
ف /ل  awal
Tidak sejanis
دَحْرَجَ
Mudho’af
ف /ل  awal
Sejenis
( ط+ط )
طَأْطَأَ
ع /ل  kedua
( ء+ء )




D.     PEMBAGIAN FI’IL BERDASARKAN JUMLAH HURUF
1.       Fi’il Tsulatsi Mujarrod
Fi’il tsulatsi mujarrod adalah fi’il yang masih murni ( tidak ada tambahan ) dimana fi’il Madhinya terdiri dari 3 ( tiga ) huruf, yang masing-masing sebagai Fa’ fi’il, ‘Ain fi’il dan Lam fi’il.
Fi’il tsulasi Mujarrod ini di bagi dalam 6 (enam) bab, yaitu :
Bab
Wazan
Harokat ‘ain
Contoh/ Mauzun
Madhi
Mudhori’
Madhi
Mudhori’
1
فَعَلَ
يَفْعُلُ
فَتْحُ ضَمٍّ
يَنْصُرُ
نَصَرَ
2
فَعَلَ
     يَفْعِلُ
فَتْحُ كَسْرٍ
يَضْرِبُ
ضَرَبَ
3
فَعَلَ
يَفْعَلُ
فَتْحَتَانِ
يَفْتَحُ
فَتَحَ
4
فَعِلَ
يَفْعَلُ
كَسْرُ فَتْحٍ
يَعْلَمُ
عَلِمَ
5
فَعُلَ
يَفْعُلُ
ضَمُّ ضَمٍّ
يَحْسُنُ
حَسُنَ
6
فَعِلِ
يَفْعِلُ
كَسْرَتَانِ
يَحْسِب
حَسِبَ

7 komentar: