HAYYA
‘ALAA ASH-SHOLAH
Terjemaah
dari :
ARBA’U
ROSAIL
Judul Kitab : Arba’u
Rosail
Karya :
Syekh Ahmad ibnu Zaini Dahlan (Mufti Madzhab Syafi’I Makkah)
Wafat : 1304 H di Madinah al-Munawwaroh
Penterjemah : Muhammad ‘Abdul Muhith ibnu Muhammad
Nawawi (Wafat : 2004 M)
Penerbit : Pondok Pesantren “Jejeran”
Yogyakarta
Tahun : 27 Rabi’ul Awwal 1420 H/ 11
Juli 1999 M
Ayat-ayat al-Qur’an maupun al-Hadits
begitu juga perkataan Ulama’ Salaf yang berkaitan dengan Sholat, seperti
kewajiban melaksanakan Sholat Fardhu, keutamaan masing-masing sampai keterangan
yang menjelaskan tentang siksa dan ancaman bagi orang yang berani meninggalkan
Sholat Fardhu semua harus dipahami secara Fardhu’Ain bagi setiap orang islam. Begitu
juga rangkaian dari sholat fardhu, seperti jama’ah juga wajib dipahami.
Dengan
latar belakang di atas, kitab ini hadir
dengan nama: Hayya’Alaa ash-Sholah, Majmu’u Arba’i Rosail (Mari
Mendirikan Sholat, Kumpulan Empat Risalah) yang diterjemahkan dalam Bahasa Jawa
ala Pondok Pesantren Salaf. Adapun empat risalah tersebut adalah :
1. Risalah
pertama : berisi tentang perintah agar senantiasa menjaga Sholat dan agar
menjaga agar tidak meninggalkannya. Seperti sudah ketika kita ketahui bahwa :
Sholat merupakan tiang agama, barangsiapa menegakkan sholat maka sebenarnya is
telah menegakkan agama. Begitu juga telah diriwayatkan bahwa : Perkara yang
pertama kali di Hisab pada Hari Kiamat adalah Sholat, maka apabila Sholat itu
tercatat sebagai Sholat yang sempurna, niscaya semua amalnya akan diterima,
namun sebaliknya apabila Sholat itu tercatat sebagi sholat yang tidak sempurna,
maka semua amalnya akan tertolak,
2. Risalah
Kedua : berisi tentang keutamaan Sholat Jama’ah
Sholat
jama’ah mempunyai keutamaan yang sangat jauh berbeda di atas sholat sendirian
dalam hadits disebutkan :
-
Sholat Jama’ah lebih utama dari sholat
sendirian dengan selisih 25 derajat, dalam riwayat ada juga yang menyebutkan
selisih 27derajat.
-
Sesungguhnya Syetan adalah pemangsa
manusia, seperti singa yang memangsa kambing. Dimana singa tesebut akan
menerkam kambing yang terpisah dari gerombolannya, maka takutlah kalian untuk
meninggalkan jama’ah di masjid.
Selain
keutamaan jama’ah di atas, dalam risalah kedua ini juga berisi perintah agar
merapatkan dan meluruskan barisan (shaf) sholat. Karena meluruskan dan merapatkan sholat
merupakan bagian dari sempurnanya mendirikan sholat. Seperti dalam Hadits : Luruskanlah shof kalian, sesungguhnya meluruskan shof
merupakan bagian dari sempurnanya sholat.
3. Risalah
ketiga : berisi tentang kabar gembira bagi orang yang mendirikan jama’ah Sholat
‘Isya dan Sholat Shubuh.
Dalam
Hadits disebutkan bahwa : Barangsiapa yang melaksanakan Sholat ‘Isya
berjama’ah, maka seakan-akan ia telah mendirikan sholat selama setengah malam,
dan barangsiapa yang mendirikan Sholat Shubuh secara jama’ah, maka seakan-akan
ia telah mendirikan sholat semalam penuh.
Dalam
hadits lain disebutkan : Sholat yang paling berat bagi orang munafiq adalah
Sholat ‘Isya dan Sholat Fajar (Shubuh), apabila mereka (orang munafik)
mengetahui keutamaan di dalam keduanya, niscaya mereka akan melaksanakannya
walaupun hanya dengan merangkak
4. Risalah
keempat : kabar gembira bagi orang yang mendirikan sholat berjama’ah dari
Ulama’ Salaf.
Risalah
keempat ini menerangkan atau menuliskan perkataan para Ulama’ salaf tentang
utamanya sholat berjama’ah.
Sebagian
ulama’ Salaf berkata : Apabila Sholat Jama’ah telah didirikan, maka Allah akan
melihat hati imamnya, apabila dalam hadi imam tersebut kebaikan (khusyu’), maka
Allah akan ridho kepada semua Jama’ah, mengampuni mereka dan menerima sholat
mereka. Kemudian apabila dalam hati imam tersebut tidak ada kebaikan (tidak
Khusyu’) maka Allah akan melihat hati para makmum, apabila hati mereka baik,
maka Allah akan ridho kepada mereka, mengampuni mereka serta menerima Sholat
mereka. Kemudian apabila dalam hati mereka tidak khusyu’ maka Allah akan
melihat sebab berkumpulnya mereka untuk mendirikan sholat jama’ah, maka Allah
akan ridho kepada mereka, menerima sholat mereka serta mengampuni mereka.
Demikian
tadi gambaran umum dari Kitab Hayya ‘Alaa ash-Sholah terjemah dari Kitab Arba’u
Rosail Karya Syekh Ahmad ibnu Zaini Dahlan (Mufti Madzhab Syafi’I Makkah) yang
di terjemahkan oleh Muhammad ‘Abdul Muhith ibnu Muhammad Nawawi (Wafat : 2004 M).
Mohon lanjut pembahasan isine gus, tak wulangke ten jamaahku, Jamaah Remaja Islam Kab.OKU Selatan Sumatera Selatan, mugi dados amal jariyah
BalasHapus