Minggu, 07 Juli 2013

HAYYA 'AlAA ASH-SHOLAH



HAYYA ‘ALAA ASH-SHOLAH
Terjemaah dari :
ARBA’U ROSAIL
Judul Kitab       : Arba’u Rosail
Karya               : Syekh Ahmad ibnu Zaini Dahlan (Mufti Madzhab Syafi’I Makkah)
Wafat               : 1304 H di Madinah al-Munawwaroh
Penterjemah     : Muhammad ‘Abdul Muhith ibnu Muhammad Nawawi  (Wafat : 2004 M)
Penerbit            : Pondok Pesantren “Jejeran” Yogyakarta
Tahun               : 27 Rabi’ul Awwal 1420 H/ 11 Juli 1999 M

            Ayat-ayat al-Qur’an maupun al-Hadits begitu juga perkataan Ulama’ Salaf yang berkaitan dengan Sholat, seperti kewajiban melaksanakan Sholat Fardhu, keutamaan masing-masing sampai keterangan yang menjelaskan tentang siksa dan ancaman bagi orang yang berani meninggalkan Sholat Fardhu semua harus dipahami secara Fardhu’Ain bagi setiap orang islam. Begitu juga rangkaian dari sholat fardhu, seperti jama’ah juga wajib dipahami.
Dengan latar belakang di atas, kitab ini hadir  dengan nama: Hayya’Alaa ash-Sholah, Majmu’u Arba’i Rosail (Mari Mendirikan Sholat, Kumpulan Empat Risalah) yang diterjemahkan dalam Bahasa Jawa ala Pondok Pesantren Salaf. Adapun empat risalah tersebut adalah :
1.      Risalah pertama : berisi tentang perintah agar senantiasa menjaga Sholat dan agar menjaga agar tidak meninggalkannya. Seperti sudah ketika kita ketahui bahwa : Sholat merupakan tiang agama, barangsiapa menegakkan sholat maka sebenarnya is telah menegakkan agama. Begitu juga telah diriwayatkan bahwa : Perkara yang pertama kali di Hisab pada Hari Kiamat adalah Sholat, maka apabila Sholat itu tercatat sebagai Sholat yang sempurna, niscaya semua amalnya akan diterima, namun sebaliknya apabila Sholat itu tercatat sebagi sholat yang tidak sempurna, maka semua amalnya akan tertolak,
2.      Risalah Kedua : berisi tentang keutamaan Sholat Jama’ah
Sholat jama’ah mempunyai keutamaan yang sangat jauh berbeda di atas sholat sendirian dalam hadits disebutkan :
-         Sholat Jama’ah lebih utama dari sholat sendirian dengan selisih 25 derajat, dalam riwayat ada juga yang menyebutkan selisih 27derajat.
-         Sesungguhnya Syetan adalah pemangsa manusia, seperti singa yang memangsa kambing. Dimana singa tesebut akan menerkam kambing yang terpisah dari gerombolannya, maka takutlah kalian untuk meninggalkan jama’ah di masjid.
Selain keutamaan jama’ah di atas, dalam risalah kedua ini juga berisi perintah agar merapatkan dan meluruskan barisan (shaf) sholat.  Karena meluruskan dan merapatkan sholat merupakan bagian dari sempurnanya mendirikan sholat.  Seperti dalam Hadits : Luruskanlah shof  kalian, sesungguhnya meluruskan shof merupakan bagian dari sempurnanya sholat.
3.      Risalah ketiga : berisi tentang kabar gembira bagi orang yang mendirikan jama’ah Sholat ‘Isya dan Sholat Shubuh.
Dalam Hadits disebutkan bahwa : Barangsiapa yang melaksanakan Sholat ‘Isya berjama’ah, maka seakan-akan ia telah mendirikan sholat selama setengah malam, dan barangsiapa yang mendirikan Sholat Shubuh secara jama’ah, maka seakan-akan ia telah mendirikan sholat semalam penuh.
Dalam hadits lain disebutkan : Sholat yang paling berat bagi orang munafiq adalah Sholat ‘Isya dan Sholat Fajar (Shubuh), apabila mereka (orang munafik) mengetahui keutamaan di dalam keduanya, niscaya mereka akan melaksanakannya walaupun hanya dengan merangkak
4.      Risalah keempat : kabar gembira bagi orang yang mendirikan sholat berjama’ah dari Ulama’ Salaf.
Risalah keempat ini menerangkan atau menuliskan perkataan para Ulama’ salaf tentang utamanya sholat berjama’ah.
Sebagian ulama’ Salaf berkata : Apabila Sholat Jama’ah telah didirikan, maka Allah akan melihat hati imamnya, apabila dalam hadi imam tersebut kebaikan (khusyu’), maka Allah akan ridho kepada semua Jama’ah, mengampuni mereka dan menerima sholat mereka. Kemudian apabila dalam hati imam tersebut tidak ada kebaikan (tidak Khusyu’) maka Allah akan melihat hati para makmum, apabila hati mereka baik, maka Allah akan ridho kepada mereka, mengampuni mereka serta menerima Sholat mereka. Kemudian apabila dalam hati mereka tidak khusyu’ maka Allah akan melihat sebab berkumpulnya mereka untuk mendirikan sholat jama’ah, maka Allah akan ridho kepada mereka, menerima sholat mereka serta mengampuni mereka.
Demikian tadi gambaran umum dari Kitab Hayya ‘Alaa ash-Sholah terjemah dari Kitab Arba’u Rosail Karya Syekh Ahmad ibnu Zaini Dahlan (Mufti Madzhab Syafi’I Makkah) yang di terjemahkan oleh Muhammad ‘Abdul Muhith ibnu Muhammad Nawawi  (Wafat : 2004 M). 

1 komentar:

  1. Mohon lanjut pembahasan isine gus, tak wulangke ten jamaahku, Jamaah Remaja Islam Kab.OKU Selatan Sumatera Selatan, mugi dados amal jariyah

    BalasHapus